Jumat, 15 Mei 2015

MONOLOGIKA: TEKNIK MEMPERSIAPKAN PIDATO DAN CONTOH-CONTOH RUMUSAN PIDATO


MONOLOGIKA: TEKNIK MEMPERSIAPKAN PIDATO
DAN CONTOH-CONTOH RUMUSAN PIDATO

Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog. Dalam monologika hanya satu orang yang berbicara kepada seorang lain atau kepada sekelompok orang. Bentuk utama monologika adalah pidato. Komunikasi dalam proses berpidato lebih bersifat satu arah, sebab hanya seorang yang berbicara, sedangkan yang lain mendengar. Di bawah akan diuraikan teknik mempersiapkan pidato dan contoh-contoh rumusan pidato.

A.           TEKNIK MEMPERSIAPKAN PIDATO
1.             Sumber untuk Menemukan Bahan Pidato
Orang yang mau mempersiapkan pidato, harus membuka mata dan telinga terhadap informasi-informasi yang baru dan istimewa. Seseorang yang akan berpidato terlebih dahulu harus menemukan sumber-sumber untuk dapat menemukan dan memperdalam tema yang akan dibahas. Sumber-sumber tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Menemukan dan Menyimpan Bahan
Salah satu cara untuk menyimpan informasi baru yang diperoleh adalah dengan mempergunakan kartu-tek atau buku harian khusus. Di dalam kartu-tek atau buku harian itu ditulis inspirasi yang muncul, anekdot, pengalaman yang berkesan, cerita-cerita pendek atau humor dan peribahasa-peribahasa yang mengandung kebijaksanaan hidup.
b.    Sumber Bahan
Semua bahan tersebut dapat ditemukan dalam bibliotek, surat kabar, majalah, buku-buku, katalog, brosur, di tempat pameran dan melalui radio atau televisi. Bahan yang dikumpulkan ini disusun secara sistematis dan diberi daftar isi.
c.    Teknik Membaca
Kalau membaca buku, majalah, surat kabar harian atau brosur dan lain-lain maka bacalah dengan perhatian dan kesadaran penuh. Berikan tanda dengan mempergunakan garis di bawahnya atau dipinggir halaman. Buatlah kode sendiri menurut bahan yang ditemukan.
d.   Bantuan dari Orang Lain
Berbicaralah dengan orang lain mengenai tema yang akan dibahas. Kajilah pikiran mereka, karena dapat merupakan sumbangan yang berarti untuk tema yang sedang dipersiapkan. Teristimewa berbicara dengan peserta seminar sebab di dalam seminar orang sering memperoleh pikiran yang baru. Tanyakan juga pendapat dari orang-orang yang memiliki daya kreativitas yang kuat. Orang-orang yang dapat membantu menyumbangkan pikirannya adalah rekan kerja, peserta seminar atau konferensi, para dosen atau anggota keluarga, sahabat dan kenalan yang berpendidikan atau dianggap tahu mengenai tema itu.
e.    Pada Tempat-tempat yang Dikunjungi
Perhatikanlah tempat-tempat seperti ruangan biro, kantor, tempat tunggu atau tembok-tembok gedung karena sering terdapat sitat, peribahasa, dan sajak-sajak yang menarik.
f.     Daftar Literatur
Salah satu sumber yang baik adalah daftar pustaka pada akhir buku-buku ilmiah yang memberi petunjuk mengenai buku-buku lain yang membicarakan tema tersebut.
g.    Radio dan Televisi
Media komunikasi ini juga merupakan sumber penting dalam mencari bahan untuk mengolah suatu tema. Media komunikasi itu berupa radio dan televisi.
h.    Toko Buku
Toko buku yang besar biasanya dilengkapi dengan katalog-katalog seperti:
1)   Katalog pengarang yang tersusun secara alfabetis
2)   Katalog tematis yang berisi titel-titel dari bahan yang dibicarakan
3)   Juga ada daftar buku yang bisa dipesan atau yang sudah tidak bisa dipesan lagi.
Bila sebuah buku tidak bisa dipesan lagi, tetapi, merupakan literatur yang penting maka pinjamlah dari perpustakaan lalu membuat fotokopinya. Buku-buku penting yang harus dimiliki seseorang yang yang mau berhasil dalam berpidato, hendaknya, memiliki buku-buku penting seperti: (1) buku yang berisi peribahasa, (2) buku-buku cerita, (3) buku mengenai gaya bahasa dan penggunaannya, (4) buku yang berisi sifat-sifat dari orang yang penting, dan (5) logat bahasa asing.

2.             Teknik Mempersiapkan Pidato
Ada sepuluh langkah dalam mempersiapkan pidato yaitu: (1) mengunpulkan bahan, (2) menyortir bahan dan menyusunnya, (3) merenungi bahan, (4) rancangan pidato sementara, (5) perbaikan dalam soal gaya pada bagian utama pidato, (6) menyusun kata pembukaan dan penutup, (7) mengontrol secara umum, (8) penulisan terakhir dalam kata-kata kunci, (9) penguasaan teks pidato, dan (10) penguasaan secara retoris dalam berpidato.
a.    Persiapan Umum
Ketentuan umum dalam mempersiapkan pidato yaitu ambillah waktu secukupnya dan bekerjalah secara sistematis. Hamilton memberikan lima ketentuan umum dalam mempersiapkan pidato yaitu: (1) mencari dan menemukan apa yang mau dikatakan/disampaikan, (2) menyusun bahan yang dikumpulkan, secara benar dan dibubuhi humor, (3) menghiasi dengan gaya bahasa yang baik, (4) menguasai pidato yang disiapkan, dan (5) membawakannya dengan semangat dan penuh rasa harga diri.
b.    Persiapan Khusus
Langkah-langkah persiapan khusus yaitu: (1) mengumpulkan bahan, (2) menyortir bahan dan menyusun skema pidato, (3) merenungi bahan, (4) rumusan pertama dengan kata-kata kunci, (5) mengontrol secara umum, (6) menguasai pidato dengan jalan pikiran yang logis, dan (7) mencoba berpidato.
c.    Bagian Pendahuluan Pidato
Pada saat permulaan, pembicara berusaha menarik perhatian pendengar, ia harus membina kontak dengan pendengarnya, supaya mereka senang dan tergerak untuk mendengarnya. Tugas bagian pendahuluan pidato adalah pertama-tama menciptakan keserasian pemikiran antara pembicara dan pendengar, dan menghantar pendengar masuk ke dalam masalah atau bahan yang akan dibeberkan.
1)      Teknik menjadikan pendahuluan efektif:
a)      Memancing perhatian pendengar
b)      Cerita yang memukau pendengar
c)      Mengemukakan pertanyaan
d)     Langsung ke tema
2)      Sifat-sifat pendahuluan:
a)      Tidak terlalu panjang
b)      Jelas dan menyenangkan
c)      Jangan memulai pidato dengan “kalau” dan “andaikan”
d)     Beberapa petunjuk untuk memulai pidato (dengan tenang, berpikir positif agar menghilangkan rasa takut, jangan memulai dengan membaca, jangan terikat pada teks, jangan mulai dengan meminta maaf, mulai dengan nada positif, berusahalah menarik perhatian pendengar, mulailah berpiadato dengan cara menarik, bernafaslah sedalam-sedalamnya sebelum mulai berbicara, dan mulailah berbicara jika semua sudah tenang).

d.   Penutup Pidato
Penutup pidato harus memiliki efektivitas tinggi, artinya satu pikiran yang padat isinya sehingga mampu meyakinkan dan menguasai pendengar. Penutup yang kurang efektif akan merusak seluruh isi pidato. Bagi pendengar, penutup pidato itu penting. Sebaiknya penutup pidato diucapkan secara bebas, jangan membaca teks, dan diucapkan dengan kontak mata yang sugestif terhadap pendengar. Apabila membaca teks, akan membawa efek yang kurang meyakinkan.
Beberapa petunjuk untuk penutup suatu pidato:
1)      Simpulkanlah hal-hal dan fakta-fakta yang terpenting dari pidato.
2)      Terutama hal-hal yang menguntungkan atau merugikan pendengar.
3)      Harus berisi titik puncak, tujuan, dan cita-cita.
4)      Kalau perlu satu atau dua sifat/kutipan.
5)      Berikan dorongan untuk bertindak.
6)      Penutup pidato dapat juga berbentuk peringatan atau permohonan atau syukur.
7)      Rumusan harus tepat, jelas dan dinamis.

Contoh-contoh penutup pidato:
1)        Membawa efek negatif:
“Untuk menutup uraian ini, masih perlu disebut lagi...”
“Barangkali saya berhasil...”
“Sekarang saya harap pada bagian penutup ini...”
“Sebenarnya saya senang, kalau anda sekalian...”
2)        Membawa efek positif:
“Pada akhir pidato saya ini, saya mau merumuskan sekali lagi secara jelas tujuan kita...”
“Berdasarkan reaksi positif anda sekalian, dapat disimpulkan bahwa...”
“Selain menyampaikan rasa terima kasih, pada penutup pidato ini saya juga...”

e.    Sepuluh Aspek dalam Mengembangkan Satu Konsep
Ada sepuluh macam aspek yang dapat digunakan untuk mengembangkan satu konsep yang akan dikembangkan menjadi sebuah pidato sejauh cocok dengan konsep itu. Konsep-konsep itu berupa estetis, definisi, geografis, kesehatan, historis, moralis, ekonomis, pedagogis, filosofis, dan fisikalis-kemis.

f.     Sepuluh langkah dalam menyusun suatu pidato
1)      Merumuskan tujuan (dari orang yang menawarkan dan dari kita sendiri)
2)      Menganalisis para pendengar
3)      Mengembangkan ide/pikiran
4)      Mencari sumber-sumber di mana bahan bisa diperoleh
5)      Pengolahan dan penggodokan (pengantar ke dalam tema/pendahuluan, bagian pokok, penutup, dan seruan)
6)      Alat-alat peraga atau teknis (grafik, kertas folio dan transparan)
7)      Fase-fase latihan
8)      Menciptakan situasi psikologis yang baik
9)      Organisasi untuk ceramah
10)  Pidato-ceramah-presentasi

B.            CONTOH-CONTOH RUMUSAN PIDATO
Rumusan-rumusan pidato ini dapat menjadi bantuan bagi orang yang mempersiapkan pidato atau kata sambutan. Oleh sebab itu, akan dibeberkan contoh-contoh rumusan pidato, yang dapat dipakai sebagai penuntun dalam mempersiapkan suatu pidato. Alasan untuk berbicara sering sama di mana-mana (HUT, pesta nikah, dll), yang berubah hanyalah tempat, fakta-fakta, data-data, dan pendengar.
1.             Menyusun Suatu Referat/Makalah
Pembukaan/pendahuluan        : harus dapat mengantar ke dalam tema
Bagian utama                          : hal utama harus segera disajikan
Penutup                                  : kemukakan pikiran-pikiran yang paling efektif,
sebagai rangkuman dan mengandung tuntutan.

2.             Pokok-pokok yang Harus Diperhatikan dalam mengolah Suatu Tema
a)      Apa (Was) terdiri dari titel, subtitel, definisi, dan pengantar ke dalam tema pembukaan.
b)      Mengapa (Warum) terdiri dari masalah utama, pertanyaan, kesalahan utama, dan test situasi sekarang/tes yang mau dicapai.
c)      Kapan (Wann) terdiri dari waktu, tempat, dan privat dalam hubungan tugas dengan jabatan.
d)     Bagaimana (Wie) terdiri dari aturan, skema/garis besar, penjelas, tip/petunjuk, nasihat, rangkuman, dan latihan-latihan.
e)      Di mana (Wo) terdiri dari pengalaman yang berkesan (objektif), contoh-contoh, anekdot/peribahasa, pribadi-pribadi, dan sumber untuk menemukan.
f)       Mengapa begitu (Wieso) terdiri dari keuntungan dan perbaikan.
g)      Maka (Weshalb) terdiri dari keuntungan dan kerugian, positif-negatif (plus-minus), kegunaan, serta perbandingan situasi kini dan yang mau dicapai.

3.             Rumusan-rumusan Pidato
1)   Rumusan A-I-D-A
A            : Aufmerksamkeit (perhatian)
I             : Interesse (ketertarikan)
D            : Definition der Grundgedanken (membatasi pikiran pokok)
A            : Abschluss (penutup)

2)   Pidato Pelantikan (di dalam perusahaan atau organisasi lain)
a)      Tugas-tugas apa yang menanti anda?
b)      Ungkapan rasa gembira atau rasa cemas anda atas tugas-tugas yang menanti anda
c)      Ciptakan kontak dan simpati
d)     Mintalah bantuan kepada kawan dan kolega anda, sokongan dan kerja sama yang baik.

3)   Pidato Pimpinan (dalam pesta perusahaan)
a)      Point utama mengajak dan memberi semangat
b)      Salam
c)      Pendasaran
d)     Ucapan syukur/terima kasih
e)      Penjelasan singkat tentang jalannya acara

4)   Pidato untuk Para Ibu/Wanita
a)      Point utama mengajak dan memberi semangat
b)      Syukur/terima kasih untuk undangan yang disampaikan
c)      Penghargaan
d)     Pujian bagi semua yang hadir
e)      Syukur/terima kasih mengajak suami atau pria demi keselamatan semua ibu.

5)   Pidato Syukur
a)        Point utama mengajak dan memberi semangat
b)        Sapaan
c)        Melihat ke masa lalu
d)       Melihat perkembangan sampai sekarang
e)        Syukur
f)         Melihat ke depan
g)        Penutup

6)   Pidato Pembukaan Suatu Acara (seminar)
a)      Sapaan
b)      Pembukaan
c)      Salam
d)     Orang yang membawakan ceramah
e)      Tema
f)       Pembagian tugas bicara

7)   Pidato Peresmian
a)      Mengemukakan apa yang dikerjakan, dicapai hingga saat ini
b)      Situasi di masa lampau/kemarin
c)      Apa yang dialami hari ini?
d)     Melihat kehari esok/masa depan
e)      Mengharapkan suatu perkembangan yang baik selanjutnya

8)   Pidato Hari Raya (Pesta)
a)      Point utama mengajak dan memberi semangat
b)      Salam
c)      Alasan perayaan
d)     Masa lampau
e)      Masa depan
f)       Seruan penutup

9)   G-H-M Formel (- rumus K-H-B)
a)      Gestern (kemarin)
b)      Heute (hari ini)
c)      Morgen (besok)

10)    Rumusan HELGA
H = Horen (mendengar)
E = Erkennen (mengerti dan mendalami)
L = Logisches durchdenken (pertimbangan logis)
G = Gedankliches plannen (perencanaan rational)
A = Aktion (tindakan)

11)    Pidato Waktu Pesta Nikah
a)      Point utama mengajak dan memberi semangat
b)      Syukur
c)      Ehrengaste
d)     Ucapan selamat datang
e)      Melihat kemasa lalu
f)       Menyapa pribadi penting
g)      Harapan
h)      Penutup

12)    Pidato Informatif
a)      Pidato hanya memberikan informasi dengan ide, fakta, dan data
b)      Gaya
c)      Penutup
13)    Pidato Kampanye atau Pidato Pembelaan (Pidato Romawi)
a)      Memancing keinginan pendengar untuk senang mendengar
b)      Melukiskan situasi
c)      Mengemukakan tujuan
d)     Mengemukakan pendapat dan pikiran lawan
e)      Pembuktian dari keyakinan sendiri
f)       Rangkuman
g)      Mengajak dan memberi semangat
h)      Seruan untuk bertindak

14)    Pidato dalam Sidang atau Seminar
a)      Pembukaan
b)      Pengantar dan ucapan terima kasih
c)      Mengapa pembicara diundang?
d)     Mengapa tema ini dipilih?
e)      Mengapa pendengar ini yang diundang?
f)       Penjelasan jalannya acara
g)      Ceramah
h)      Penutup
i)        Seruan/apel

15)    Pidato/Kata Sambutan Memperkenalkan Seorang Penceramah
a)      Menyebut tema ceramah
b)      Menimbulkan perhatian atau interese para pendengar
c)      Memperkenalkan pembicara dengan namanya
d)     Kalimat pengantar

16)    Pidato Penutup
a)      Sapaan
b)      Penutup
c)      Syukur
d)     Akhir
17)    Pidato seorang tamu (kenegaraan)
a)      Point utama mengajak dan memberi semangat
b)      Sapaan
c)      Salam dan ucapan terima kasih
d)     Alasan pesta
e)      Keinginan pribadi
f)       Penutup

18)    Pidato Belangsukawa
a)      Point utama mengajak dan memberi semangat
b)      Sapaan
c)      Pendasaran
d)     Melihat kemasa lalu
e)      Bagaimana
f)       Keluarga
g)      Penutup

19)    Memperkenalkan Seseorang
a)      Saling memperkenalkan
b)      Menjelaskan, mengapa orang ini terpilih
c)      Gambarlah tentang tugas dan kompetensinya
d)     Memperkenalkan kolega-kolega lainnya
e)      Seruan kepada semua kolega untuk membina rasa solidaritas dan kolegialitas

20)    Mempertahankan Posisi/Pendirian
a)      Mengemukakan posisi/pendirian, pendapat
b)      Pendasaran yang tepat
c)      Kemukakan contoh-contoh dari kehidupan praktis
d)     Menarik kesimpulan
e)      Seruan/ajakan untuk bertindak

DAFTAR PUSTAKA

P. D. W. Hendrikus SVD. 1991. Retorika. Yogyakarta: Kanisius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar