MONOLOGIKA:
TEKNIK MEMPERSIAPKAN PIDATO
DAN
CONTOH-CONTOH RUMUSAN PIDATO
Monologika
adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog. Dalam monologika hanya satu
orang yang berbicara kepada seorang lain atau kepada sekelompok orang. Bentuk
utama monologika adalah pidato. Komunikasi dalam proses berpidato lebih
bersifat satu arah, sebab hanya seorang yang berbicara, sedangkan yang lain
mendengar. Di bawah akan diuraikan teknik mempersiapkan pidato dan contoh-contoh
rumusan pidato.
A.
TEKNIK
MEMPERSIAPKAN PIDATO
1.
Sumber
untuk Menemukan Bahan Pidato
Orang yang mau mempersiapkan pidato,
harus membuka mata dan telinga terhadap informasi-informasi yang baru dan
istimewa. Seseorang yang akan berpidato terlebih dahulu harus menemukan
sumber-sumber untuk dapat menemukan dan memperdalam tema yang akan dibahas.
Sumber-sumber tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menemukan
dan Menyimpan Bahan
Salah
satu cara untuk menyimpan informasi baru yang diperoleh adalah dengan
mempergunakan kartu-tek atau buku
harian khusus. Di dalam kartu-tek
atau buku harian itu ditulis inspirasi yang muncul, anekdot, pengalaman yang
berkesan, cerita-cerita pendek atau humor dan peribahasa-peribahasa yang
mengandung kebijaksanaan hidup.
b. Sumber
Bahan
Semua bahan tersebut dapat ditemukan dalam
bibliotek, surat kabar, majalah, buku-buku, katalog, brosur, di tempat pameran
dan melalui radio atau televisi. Bahan yang dikumpulkan ini disusun secara
sistematis dan diberi daftar isi.
c. Teknik
Membaca
Kalau membaca buku, majalah, surat kabar harian atau
brosur dan lain-lain maka bacalah dengan perhatian dan kesadaran penuh. Berikan
tanda dengan mempergunakan garis di bawahnya atau dipinggir halaman. Buatlah
kode sendiri menurut bahan yang ditemukan.
d. Bantuan
dari Orang Lain
Berbicaralah dengan orang lain mengenai tema yang
akan dibahas. Kajilah pikiran mereka, karena dapat merupakan sumbangan yang
berarti untuk tema yang sedang dipersiapkan. Teristimewa berbicara dengan
peserta seminar sebab di dalam seminar orang sering memperoleh pikiran yang
baru. Tanyakan juga pendapat dari orang-orang yang memiliki daya kreativitas
yang kuat. Orang-orang yang dapat membantu menyumbangkan pikirannya adalah
rekan kerja, peserta seminar atau konferensi, para dosen atau anggota keluarga,
sahabat dan kenalan yang berpendidikan atau dianggap tahu mengenai tema itu.
e. Pada
Tempat-tempat yang Dikunjungi
Perhatikanlah tempat-tempat seperti ruangan biro,
kantor, tempat tunggu atau tembok-tembok gedung karena sering terdapat sitat,
peribahasa, dan sajak-sajak yang menarik.
f. Daftar
Literatur
Salah satu sumber yang baik adalah daftar pustaka
pada akhir buku-buku ilmiah yang memberi petunjuk mengenai buku-buku lain yang
membicarakan tema tersebut.
g. Radio
dan Televisi
Media komunikasi ini juga merupakan sumber penting
dalam mencari bahan untuk mengolah suatu tema. Media komunikasi itu berupa radio
dan televisi.
h. Toko
Buku
Toko buku yang besar biasanya dilengkapi dengan
katalog-katalog seperti:
1) Katalog
pengarang yang tersusun secara alfabetis
2) Katalog
tematis yang berisi titel-titel dari bahan yang dibicarakan
3) Juga
ada daftar buku yang bisa dipesan atau yang sudah tidak bisa dipesan lagi.
Bila
sebuah buku tidak bisa dipesan lagi, tetapi, merupakan literatur yang penting
maka pinjamlah dari perpustakaan lalu membuat fotokopinya. Buku-buku penting
yang harus dimiliki seseorang yang yang mau berhasil dalam berpidato, hendaknya,
memiliki buku-buku penting seperti: (1) buku yang berisi peribahasa, (2)
buku-buku cerita, (3) buku mengenai gaya bahasa dan penggunaannya, (4) buku
yang berisi sifat-sifat dari orang yang penting, dan (5) logat bahasa asing.
2.
Teknik
Mempersiapkan Pidato
Ada
sepuluh langkah dalam mempersiapkan pidato yaitu: (1) mengunpulkan bahan, (2)
menyortir bahan dan menyusunnya, (3) merenungi bahan, (4) rancangan pidato
sementara, (5) perbaikan dalam soal gaya pada bagian utama pidato, (6) menyusun
kata pembukaan dan penutup, (7) mengontrol secara umum, (8) penulisan terakhir
dalam kata-kata kunci, (9) penguasaan teks pidato, dan (10) penguasaan secara
retoris dalam berpidato.
a. Persiapan
Umum
Ketentuan umum dalam mempersiapkan pidato yaitu
ambillah waktu secukupnya dan bekerjalah secara sistematis. Hamilton memberikan
lima ketentuan umum dalam mempersiapkan pidato yaitu: (1) mencari dan menemukan
apa yang mau dikatakan/disampaikan, (2) menyusun bahan yang dikumpulkan, secara
benar dan dibubuhi humor, (3) menghiasi dengan gaya bahasa yang baik, (4)
menguasai pidato yang disiapkan, dan (5) membawakannya dengan semangat dan
penuh rasa harga diri.
b. Persiapan
Khusus
Langkah-langkah persiapan khusus yaitu: (1) mengumpulkan
bahan, (2) menyortir bahan dan menyusun skema pidato, (3) merenungi bahan, (4) rumusan
pertama dengan kata-kata kunci, (5) mengontrol secara umum, (6) menguasai
pidato dengan jalan pikiran yang logis, dan (7) mencoba berpidato.
c. Bagian
Pendahuluan Pidato
Pada saat permulaan, pembicara berusaha menarik perhatian
pendengar, ia harus membina kontak dengan pendengarnya, supaya mereka senang
dan tergerak untuk mendengarnya. Tugas bagian pendahuluan pidato adalah pertama-tama
menciptakan keserasian pemikiran antara pembicara dan pendengar, dan menghantar
pendengar masuk ke dalam masalah atau bahan yang akan dibeberkan.
1) Teknik
menjadikan pendahuluan efektif:
a) Memancing
perhatian pendengar
b) Cerita
yang memukau pendengar
c) Mengemukakan
pertanyaan
d) Langsung
ke tema
2) Sifat-sifat
pendahuluan:
a) Tidak
terlalu panjang
b) Jelas
dan menyenangkan
c) Jangan
memulai pidato dengan “kalau” dan “andaikan”
d) Beberapa
petunjuk untuk memulai pidato (dengan tenang, berpikir positif agar
menghilangkan rasa takut, jangan memulai dengan membaca, jangan terikat pada
teks, jangan mulai dengan meminta maaf, mulai dengan nada positif, berusahalah
menarik perhatian pendengar, mulailah berpiadato dengan cara menarik, bernafaslah
sedalam-sedalamnya sebelum mulai berbicara, dan mulailah berbicara jika semua
sudah tenang).
d. Penutup
Pidato
Penutup pidato harus memiliki efektivitas tinggi,
artinya satu pikiran yang padat isinya sehingga mampu meyakinkan dan menguasai pendengar.
Penutup yang kurang efektif akan merusak seluruh isi pidato. Bagi pendengar,
penutup pidato itu penting. Sebaiknya penutup pidato diucapkan secara bebas,
jangan membaca teks, dan diucapkan dengan kontak mata yang sugestif terhadap
pendengar. Apabila membaca teks, akan membawa efek yang kurang meyakinkan.
Beberapa petunjuk untuk penutup suatu pidato:
1) Simpulkanlah
hal-hal dan fakta-fakta yang terpenting dari pidato.
2) Terutama
hal-hal yang menguntungkan atau merugikan pendengar.
3) Harus
berisi titik puncak, tujuan, dan cita-cita.
4) Kalau
perlu satu atau dua sifat/kutipan.
5) Berikan
dorongan untuk bertindak.
6) Penutup
pidato dapat juga berbentuk peringatan atau permohonan atau syukur.
7) Rumusan
harus tepat, jelas dan dinamis.
Contoh-contoh penutup pidato:
1)
Membawa efek negatif:
“Untuk
menutup uraian ini, masih perlu disebut lagi...”
“Barangkali
saya berhasil...”
“Sekarang
saya harap pada bagian penutup ini...”
“Sebenarnya
saya senang, kalau anda sekalian...”
2)
Membawa efek positif:
“Pada
akhir pidato saya ini, saya mau merumuskan sekali lagi secara jelas tujuan
kita...”
“Berdasarkan
reaksi positif anda sekalian, dapat disimpulkan bahwa...”
“Selain
menyampaikan rasa terima kasih, pada penutup pidato ini saya juga...”
e. Sepuluh
Aspek dalam Mengembangkan Satu Konsep
Ada sepuluh macam aspek yang dapat digunakan untuk
mengembangkan satu konsep yang akan dikembangkan menjadi sebuah pidato sejauh
cocok dengan konsep itu. Konsep-konsep itu berupa estetis, definisi, geografis,
kesehatan, historis, moralis, ekonomis, pedagogis, filosofis, dan fisikalis-kemis.
f. Sepuluh
langkah dalam menyusun suatu pidato
1) Merumuskan
tujuan (dari orang yang menawarkan dan dari kita sendiri)
2) Menganalisis
para pendengar
3) Mengembangkan
ide/pikiran
4) Mencari
sumber-sumber di mana bahan bisa diperoleh
5) Pengolahan
dan penggodokan (pengantar ke dalam tema/pendahuluan, bagian pokok, penutup, dan
seruan)
6) Alat-alat
peraga atau teknis (grafik, kertas folio dan transparan)
7) Fase-fase
latihan
8) Menciptakan
situasi psikologis yang baik
9) Organisasi
untuk ceramah
10) Pidato-ceramah-presentasi
B.
CONTOH-CONTOH
RUMUSAN PIDATO
Rumusan-rumusan pidato ini dapat menjadi
bantuan bagi orang yang mempersiapkan pidato atau kata sambutan. Oleh sebab
itu, akan dibeberkan contoh-contoh rumusan pidato, yang dapat dipakai sebagai
penuntun dalam mempersiapkan suatu pidato. Alasan untuk berbicara sering sama
di mana-mana (HUT, pesta nikah, dll), yang berubah hanyalah tempat, fakta-fakta,
data-data, dan pendengar.
1.
Menyusun
Suatu Referat/Makalah
Pembukaan/pendahuluan : harus dapat mengantar ke dalam tema
Bagian utama :
hal utama harus segera disajikan
Penutup :
kemukakan pikiran-pikiran yang paling efektif,
sebagai
rangkuman dan mengandung tuntutan.
2.
Pokok-pokok
yang Harus Diperhatikan dalam mengolah Suatu Tema
a)
Apa (Was)
terdiri dari titel, subtitel, definisi, dan pengantar ke dalam tema pembukaan.
b)
Mengapa (Warum) terdiri dari masalah utama, pertanyaan, kesalahan utama, dan
test situasi sekarang/tes yang mau dicapai.
c)
Kapan (Wann) terdiri dari waktu, tempat, dan privat dalam hubungan tugas dengan
jabatan.
d)
Bagaimana (Wie) terdiri dari aturan, skema/garis besar, penjelas, tip/petunjuk,
nasihat, rangkuman, dan latihan-latihan.
e)
Di mana (Wo) terdiri dari pengalaman yang berkesan (objektif),
contoh-contoh, anekdot/peribahasa, pribadi-pribadi, dan sumber untuk menemukan.
f)
Mengapa begitu (Wieso) terdiri dari keuntungan dan perbaikan.
g)
Maka (Weshalb) terdiri dari keuntungan dan kerugian, positif-negatif
(plus-minus), kegunaan, serta perbandingan situasi kini dan yang mau dicapai.
3.
Rumusan-rumusan
Pidato
1) Rumusan
A-I-D-A
A : Aufmerksamkeit (perhatian)
I :
Interesse (ketertarikan)
D : Definition der Grundgedanken (membatasi pikiran pokok)
A : Abschluss (penutup)
2) Pidato
Pelantikan (di dalam perusahaan atau organisasi lain)
a) Tugas-tugas
apa yang menanti anda?
b) Ungkapan
rasa gembira atau rasa cemas anda atas tugas-tugas yang menanti anda
c) Ciptakan
kontak dan simpati
d) Mintalah
bantuan kepada kawan dan kolega anda, sokongan dan kerja sama yang baik.
3) Pidato
Pimpinan (dalam pesta perusahaan)
a) Point
utama mengajak dan memberi semangat
b) Salam
c) Pendasaran
d) Ucapan
syukur/terima kasih
e) Penjelasan
singkat tentang jalannya acara
4) Pidato
untuk Para Ibu/Wanita
a) Point
utama mengajak dan memberi semangat
b) Syukur/terima
kasih untuk undangan yang disampaikan
c) Penghargaan
d) Pujian
bagi semua yang hadir
e) Syukur/terima
kasih mengajak suami atau pria demi keselamatan semua ibu.
5) Pidato
Syukur
a)
Point utama mengajak dan memberi
semangat
b)
Sapaan
c)
Melihat ke masa lalu
d) Melihat
perkembangan sampai sekarang
e)
Syukur
f)
Melihat ke depan
g)
Penutup
6) Pidato
Pembukaan Suatu Acara (seminar)
a) Sapaan
b) Pembukaan
c) Salam
d) Orang
yang membawakan ceramah
e) Tema
f) Pembagian
tugas bicara
7) Pidato
Peresmian
a) Mengemukakan
apa yang dikerjakan, dicapai hingga saat ini
b) Situasi
di masa lampau/kemarin
c) Apa
yang dialami hari ini?
d) Melihat
kehari esok/masa depan
e) Mengharapkan
suatu perkembangan yang baik selanjutnya
8) Pidato
Hari Raya (Pesta)
a) Point
utama mengajak dan memberi semangat
b) Salam
c) Alasan
perayaan
d) Masa
lampau
e) Masa
depan
f) Seruan
penutup
9) G-H-M
Formel (- rumus K-H-B)
a) Gestern
(kemarin)
b) Heute
(hari ini)
c) Morgen
(besok)
10) Rumusan
HELGA
H
= Horen (mendengar)
E
= Erkennen (mengerti dan mendalami)
L
= Logisches durchdenken (pertimbangan
logis)
G
= Gedankliches plannen (perencanaan
rational)
A
= Aktion (tindakan)
11) Pidato
Waktu Pesta Nikah
a) Point
utama mengajak dan memberi semangat
b) Syukur
c) Ehrengaste
d) Ucapan
selamat datang
e) Melihat
kemasa lalu
f) Menyapa
pribadi penting
g) Harapan
h) Penutup
12) Pidato
Informatif
a) Pidato
hanya memberikan informasi dengan ide, fakta, dan data
b) Gaya
c) Penutup
13) Pidato
Kampanye atau Pidato Pembelaan (Pidato Romawi)
a) Memancing
keinginan pendengar untuk senang mendengar
b) Melukiskan
situasi
c) Mengemukakan
tujuan
d) Mengemukakan
pendapat dan pikiran lawan
e) Pembuktian
dari keyakinan sendiri
f) Rangkuman
g) Mengajak
dan memberi semangat
h) Seruan
untuk bertindak
14) Pidato
dalam Sidang atau Seminar
a) Pembukaan
b) Pengantar
dan ucapan terima kasih
c) Mengapa
pembicara diundang?
d) Mengapa
tema ini dipilih?
e) Mengapa
pendengar ini yang diundang?
f) Penjelasan
jalannya acara
g) Ceramah
h) Penutup
i)
Seruan/apel
15) Pidato/Kata
Sambutan Memperkenalkan Seorang Penceramah
a) Menyebut
tema ceramah
b) Menimbulkan
perhatian atau interese para pendengar
c) Memperkenalkan
pembicara dengan namanya
d) Kalimat
pengantar
16) Pidato
Penutup
a) Sapaan
b) Penutup
c) Syukur
d) Akhir
17) Pidato
seorang tamu (kenegaraan)
a) Point
utama mengajak dan memberi semangat
b) Sapaan
c) Salam
dan ucapan terima kasih
d) Alasan
pesta
e) Keinginan
pribadi
f) Penutup
18) Pidato
Belangsukawa
a) Point
utama mengajak dan memberi semangat
b) Sapaan
c) Pendasaran
d) Melihat
kemasa lalu
e) Bagaimana
f) Keluarga
g) Penutup
19) Memperkenalkan
Seseorang
a) Saling
memperkenalkan
b) Menjelaskan,
mengapa orang ini terpilih
c) Gambarlah
tentang tugas dan kompetensinya
d) Memperkenalkan
kolega-kolega lainnya
e) Seruan
kepada semua kolega untuk membina rasa solidaritas dan kolegialitas
20) Mempertahankan
Posisi/Pendirian
a) Mengemukakan
posisi/pendirian, pendapat
b) Pendasaran
yang tepat
c) Kemukakan
contoh-contoh dari kehidupan praktis
d) Menarik
kesimpulan
e) Seruan/ajakan
untuk bertindak
DAFTAR PUSTAKA
P. D. W.
Hendrikus SVD. 1991. Retorika.
Yogyakarta: Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar